rsudgemolong.com, – RSUD dr. Soeratno Gemolong Kabupaten Sragen (RSSG) kembali mengukir prestasi dengan meraih juara 1 dalam lomba inovasi daerah di acara Sragen Award 2024 di Gedung Sasana Manggala Sukowati Sragen, Jumat (7/6/2024).

Sragen Award merupakan ajang penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen untuk mengapresiasi inovasi dan kontribusi dari berbagai stakeholder, meliputi OPD, RSUD, BUMD, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Perusahaan Swasta, Sekolah, serta Masyarakat Umum. Tahun ini, Sragen Award memasuki pelaksanaan keduanya setelah sukses diadakan pertama kali pada tahun 2023.

Melalui inovasi HEBAT (Home Care, Telemedicine, Sobat), RSSG kembali menjuarai Sragen Award selama 2 tahun berturut-turut, setelah di tahun 2023 diraih melalui inovasi AISHA (Artificial Intelligence Support for Hospital Acceleration). Dimana AISHA kemudian juga sukses mengantarkan Kabupaten Sragen sebagai kabupaten terinovatif di Indonesia (Innovative Government Award/IGA) 2023).

Direktur RSUD dr. Soeratno Gemolong, dr. Kinik Darsono, MMed. Ed, FISQua, menyampaikan gagasan munculnya inovasi HEBAT berawal dari keprihatinannya melihat banyak pasien yang mengalami kesulitan baik karena kondisi kesehatan, ekonomi maupun kondisi sosial untuk berobat ke rumah sakit. “Ada beberapa pasien yang kondisi sakitnya nyeri sekali untuk bergerak, lansia yang tidak ada keluarga mendampingi, ke RS nyewa kendaraan atau diantar tetangga, perjuangannya begitu berat dan menahan kesakitan, padahal sebenarnya di RS diperiksa dokter hanya dalam waktu beberapa menit saja, sungguh tidak sebanding perjuangannya dengan kebutuhan pelayanan yang diperlukan”, ungkapnya sedih.

“Daripada pasien bersusah payah ke RS sambil kesakitan, akan jauh lebih baik jika dokter dan petugas kesehatan yang mengunjungi pasien ke rumah (Home Care), kemudian dikonsulkan ke dokter spesialis di RS melalui Telemedicine. Setelah itu dari hasil pemeriksaan, resep diberikan lalu obat disiapkan dan diantar oleh petugas Sobat (Sahabat Antar Obat) ke rumah pasien”, jelasnya.

Inovasi HEBAT telah melalui proses penjurian yang sangat ketat, pada tahap pertama dari 320 inovasi se-Kabupaten Sragen dilakukan seleksi administrasi yang selanjutnya diambil 8 besar untuk presentasi dan wawancara langsung dengan dewan juri yang berasal dari 3 unsur yaitu Kemendagri, UGM dan Media Masa. Setelah itu inovasi yang lolos 4 besar dilakukan validasi lapangan secara langsung oleh dewan juri untuk melihat proses dan dampak kebermanfaatan inovasi yang sudah dilakukan.

Dari hasil validasi lapangan, salah satu dewan juri yaitu Bapak Dr. Ir. Nurhadi Susanto, S.H., M.Hum. sangat terkesan dengan adanya inovasi HEBAT dari RSSG. “Rumah sakit swasta saja belum banyak yang bisa melakukan inovasi semacam ini, apalagi ini rumah sakit negeri dan gratis, inovasi ini sangat baik dan sangat layak untuk direplikasi oleh rumah sakit lain”, ujarnya.

dr. Kinik mengungkapkan ada beberapa rumah sakit yang sudah menyelenggarakan layanan Home Care tapi ditujukan terutama untuk pasien yang mampu. Pembedanya, HEBAT gratis dan lebih mengutamakan pasien yang tidak mampu baik kondisi kesehatan maupun sosial ekonomi, jadi bukan Home Care untuk pasien yang mampu (bayar). “Sedangkan telemedicine sebagai teknologi tinggi harus dirasakan manfaatnya bagi masyarakat bawah, mereka lebih membutuhkan. Jangan sampai teknologi hanya dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas saja”, jelasnya.

dr. Kinik berharap semoga HEBAT ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang membutuhkan dan yang mengalami kesulitan untuk periksa ke RS. “Masyarakat seperti ini yang benar-benar negara harus hadir sebagai tanggung jawab pemerintah pada warganya”, tambahnya.

Penulis: Tulus
Editor: Imas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *